Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dikenal sangat
menyayangi kucing. Rasulullah bahkan memiliki seekor kucing bernama Mueza.
Suatu saat pernah si Mueza tidur di jubah Rasulullah dan beliau membiarkannya.
Bahkan, agar Mueza tidak terganggu, Rasulullah memotong jubah itu untuk Mueza.
Dalam banyak hadits, Rasulullah menjelaskan kedudukan kucing
dalam Islam. Bahwa kucing itu tidak najis, ia termasuk perhiasan rumah, bahkan
disebut sebagai bagian dari “keluarga” karena selalu berkeliaran di rumah.
كُنْتُأَتَوَضَّأُأَنَاوَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَمِنْإِنَاءٍوَاحِدٍقَدْأَصَابَتْمِنْهُالْهِرَّةُقَبْلَذَلِكَ
“Aku (Aisyah) dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudlu dari satu bejana yang sebelumnya telah dijilat kucing.” (HR. Ibnu Majah)
“Aku (Aisyah) dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwudlu dari satu bejana yang sebelumnya telah dijilat kucing.” (HR. Ibnu Majah)
الْهِرَّةُلَاتَقْطَعُالصَّلَاةَلِأَنَّهَامِنْمَتَاعِالْبَيْتِ
“Kucing tidak memutus (membatalkan) shalat, karena ia termasuk perhiasan rumah.” (HR. Ibnu Majah)
“Kucing tidak memutus (membatalkan) shalat, karena ia termasuk perhiasan rumah.” (HR. Ibnu Majah)
السِّنَّوْرُمِنْأَهْلِالْبَيْتِوَإِنَّهُمِنْالطَّوَّافِينَأَوْالطَّوَّافَاتِعَلَيْكُمْ
“Kucing termasuk keluarga dan ia memang hewan-hewan yang suka berkeliaran diantara kalian.” (HR. Ahmad)
“Kucing termasuk keluarga dan ia memang hewan-hewan yang suka berkeliaran diantara kalian.” (HR. Ahmad)
Bukan hanya Rasulullah yang sayang kucing. Sahabat seperti
Abu Hurairah pun sangat menyayangi binatang itu. Hingga suatu ketika ia bertemu
Rasulullah dan seekor kucing turut serta di balik lengan jubahnya. Rasulullah
pun kemudian memanggilnya “Abu Hirrin” yang dari nama ini kemudian orang-orang
memanggilnya “Abu Hurairah”.
Sebaliknya, bagi orang yang menyakiti atau menyiksa kucing,
ada hukuman berat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala; berupa siksa neraka.
عُذِّبَتْامْرَأَةٌفِيهِرَّةٍسَجَنَتْهَاحَتَّىمَاتَتْفَدَخَلَتْفِيهَاالنَّارَلَاهِيَأَطْعَمَتْهَاوَسَقَتْهَاإِذْحَبَسَتْهَاوَلَاهِيَتَرَكَتْهَاتَأْكُلُمِنْخَشَاشِالْأَرْضِ
“Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi.” (HR. Muslim)
“Seorang wanita disiksa Allah pada hari kiamat lantaran dia mengurung seekor kucing sehingga kucing itu mati. Karena itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala memasukkannya ke neraka. Kucing itu dikurungnya tanpa diberi makan dan minum dan tidak pula dilepaskannya supaya ia dapat menangkap serangga-serangga bumi.” (HR. Muslim)
Mengapa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam suka dan
sayang kucing? Berikut ini penjelasan yang dapat kita pahami:
1. Islam adalah rahmat bagi semesta alam
Sebagai rahmat bagi semesta alam, Islam bukan hanya mengajarkan mengasihi sesama manusia tetapi juga mengasihi alam dan binatang.
Sebagai rahmat bagi semesta alam, Islam bukan hanya mengajarkan mengasihi sesama manusia tetapi juga mengasihi alam dan binatang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَاأَرْسَلْنَاكَإِلَّارَحْمَةًلِلْعَالَمِينَ
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam” (QS. Al Anbiya’ : 107)
“Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad), kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam” (QS. Al Anbiya’ : 107)
2. Siapa yang menyayangi penduduk bumi akan disayang
penduduk langit
Penduduk bumi tidak hanya terbatas manusia. Ada tumbuhan dan hewan yang juga menghuninya. Menyayangi mereka semua akan mendatangkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Penduduk bumi tidak hanya terbatas manusia. Ada tumbuhan dan hewan yang juga menghuninya. Menyayangi mereka semua akan mendatangkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الرَّاحِمُونَيَرْحَمُهُمُالرَّحْمَنُارْحَمُواأهلالأَرْضِيَرْحَمْكُمْأهلالسَّمَاء
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Sang Maha Penyayang. Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Ahmad)
“Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Sang Maha Penyayang. Maka sayangilah penduduk bumi niscaya penduduk langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Ahmad)
Kucing peliharaanku J
3. Fakta ilmiah tentang kucing
Hadits-hadits Rasulullah di atas, terkait dengan kucing tidak najis, bahkan beliau berwudhu dari bejana yang telah dijilat kucing hingga beliau menyebut kucing sebagai perhiasan rumah, ternyata didukung dengan sejumlah fakta ilmiah yang ditemukan di zaman modern ini. Berikut ini 3 fakta ilmiah tentang kucing yang dikutip dari Fimadani:
Hadits-hadits Rasulullah di atas, terkait dengan kucing tidak najis, bahkan beliau berwudhu dari bejana yang telah dijilat kucing hingga beliau menyebut kucing sebagai perhiasan rumah, ternyata didukung dengan sejumlah fakta ilmiah yang ditemukan di zaman modern ini. Berikut ini 3 fakta ilmiah tentang kucing yang dikutip dari Fimadani:
Fakta Ilmiah 1
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak
telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot
manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan
kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji.
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak
ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri
merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa
membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan
berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak
kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan
sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada
bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding
dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang Didapatkan
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman,
meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah
Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Wallahu a’lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar